Friday, July 30, 2004

EDISI 35 : 30 JULI 2004

Ayam Goreng

Joko sedang kesal dan hal yang bisa meredam kegalauan hatinyahanyalah makan se-banyak²nya. Ia pun pergi ke Rumah Makan kesukaannya dan memesan ayam goreng satu potong.Beberapa saat kemudian pesanannya datang. Tapi begitu ia akanmenikmatinya, pelayan lain datang dan berkata, "Aduh, maaf Mas. .itu sebenarnya pesanan lelaki tinggi besar yang di sana itu. Dan ini merupakan stok ayam terakhir yang kami punya. Maaf ya Mas."Joko menoleh ke arah lelaki yang ditunjuk, lalu berkata,"Karena sudah terlanjur di sini, jadi ayam ini milik saya. Toh saya juga membayar."Sementara si pelayan restoran tampak kebingungan, lelakitinggi besar dengan wajah marah sambil membawa pisau makan menghampiri Joko."Hai kamu, jangan sentuh!! Apapun yang kamu lakukan terhadapayam itu akan aku lakukan terhadapmu. Kamu potong kakinya, aku potong kakimu.Kamu potong perutnya, aku potong juga tusuk juga perutmu. Pokoknya apapun yang kamu lakukan, akan aku lakukan juga padamu."Joko terdiam beberapa saat, lalu pelan² ia mengangkat ayamnya,membawanya ke depan mulutnya, lalu menjilati päntätnya.

Raja Hutan



Di sebuah hutan terdapat raja hutan (singa) yang merasa dirinya hebat.Dan untuk melegalisasikan kehebatannya, maka si singa bertanya kepada sebagian penghuni hutan. Bertanyalah si singa kepada seekor gorila.Si singa : "Hai gorila, siapakah yang paling gagah di hutan ini?"Gorila : "Anda tuan ku."Banggalah si singa mendengar itu. Kemudian ia bertemu dengan seekor banteng.Si singa : "Hai banteng, siapakah yang paling gagah dan hebat di hutan ini?"Banteng : "Sudah tentu Anda."Mendengar jawaban-jawaban dari sebagian hewan yang ia temui, merasa sombonglah si singa. Kemudian ia berjalan kembali, dan di tengah jalan ia bertemu dengan seekor gajah.Si singa : "Hai gajah, siapakah yang paling gagah dan perkasa di hutan ini?"Tetapi gajah tidak menjawab, dan diluar dugaan si singa, gajah langsung menghajar dan menginjak-injak singa hingga babak belur. Kemudian gajah berlalumeninggalkan si singa. Dan dengan badan yang sudah babak belur,si singa berkata kepada gajah.
Si singa : "Kalo nggak tau jawabannya jangan marah gitu dong..."


Si Ipunk & Polisi



Si
Ipunk yang sedang menunggu bus sambil merokok ditegur oleh seorang polisi.Polisi: "Kenapa kamu merokok?"Pelajar: "Saya suka, Pak."Polisi : "Dari mana uang kamu untuk membeli rokok?"Pelajar: "Dari uang jajan Saya."Polisi : "Sehari kamu habis berapa? Dan harganya berapa?"Pelajar: "Paling satu bungkus dan harganya sekitar Rp. 4000, Pak."Polisi : "Kenapa uang Rp. 4000 kamu bakar setiap hari? Coba kamukumpulkan uang itu selama setahun, mungkin kamu bisa membeli sepeda motor, tidakperlu menunggu bus yang berdesakan seperti saat ini."Pelajar: "Sekarang saya boleh tanya sama bapak?"Polisi : "Tentu."Pelajar: "Apakah bapak merokok?"Polisi : "Tentu tidak."Pelajar: "Kok Saya tidak melihat motor Bapak?"


Naik Tangga



Seorang kakek memasuki sebuah apartemen. Di pintu masuk ia bertemu Fandri."Nak,apakah engkau tahu kamar dimana Pak Yakub tinggal?" tanya sang kakek kepada Fandri.Dengan ramah si Fandri menjawab, "O, tahu Kek! Mari saya antarkan."Fandri pun mengajak kakek itu naik tangga menuju lantai 10 dan membawanya ke depan kamar pak Yakub."Ini Kek...kamar apartemen Pak Yakub."Dengan napas yang masih tersengal-sengal sang kakek mengetuk pintu berkali-kalitetapi tidak ada jawaban."Nak,sepertinya Pak Yakub tidak di rumah.""Betul Kek, Pak Yakub sedang berada di lantai satu menunggu tamunya."




Sang Anggota Dewan

Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR, seorang anggota dewan yangbaru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk.Rupanya di wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan ygmegah. Beberapa saat kemudian, ada yg mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungankabel. "Wah..., ini pasti wartawan TV mau mewawancarai aku...",pikirnya dalam hati.Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihatjam dan mengangkat telpon dia berkata : "Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil hasil sidang hari ini..."Kemudian selama berberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali sekali menyebut nyebut 'demi rakyat' atau'kepentingan rakyat' keras keras. Setelah selesai, sambil meletakkan gagangtelephone dia berkata pada dua orang tamunya tersebut."Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai".Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salahsatu berkata : "Maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran teleponBapak..."

Melamar Pekerjaan

Si Didy melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan.
HRD: "Jadi saudara pernah bekerja sebelumnya?"
Pemuda: "Ya, betul."
"Saudara perokok?"
"Tidak.""Saudara pemabuk?"
"Tidak.""Saudara pemalas?"
"Tidak."
"Jadi saudara tidak punya kekurangan?"
"Ada pak, saya suka bohong."

Tugas Pertama

Tom mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu maka ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira. karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana."Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh John Lennon?"Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti takkunjung keluar dari mulutnya."Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan cobapikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini.""Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam,"Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?""Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan sayasudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."