Friday, May 06, 2005

EDISI 60 : 6 MEI 2005

Salam perkenalan

Seorang guru bermaksud melatih anak-anak didiknya di sekolah dasar untuk memupuk rasa percaya diri mereka. Guru tersebut meminta mereka untuk memperkenalkan diri sekaligus mengungkapkan cita-cita mereka.


Sinchan berdiri dan berkata, "Nama saya Sinchan Suprajapan. Kalau besar nanti saya ingin menjadi pilot, jadi saya bisa pergi ke Amerika, Eropa,Australia dan sebagainya",

"Bagus sekali Sinchan. Terimakasih. Siapa lagi?", tanya Bu Guru. Seorang anak perempuan yang duduk di tengah berdiri dan berkata, "Nama saya Ranti Rekakloning. Kalau besar nanti, Ranti ingin jadi ibu rumah tangga dan punya anak yang manis".

"Bagus. Jadi ibu rumah tangga merupakan cita-cita yang mulia. Siapa
lagi?".

Si Otong berdiri dan berkata, "Saya Otong Surowulan, nanti kalau sudah besar saya akan membantu Ranti mencapai cita-citanya.....".


Salah masuk?



Seorang perempuan memakai rok mini masuk ke ruang periksa dokter gigi. Ia melepaskan celana dalamnya, kemudian duduk di kursi pemeriksaan dan membuka kedua kakinya lebar-lebar.


"Maaf, tampaknya Anda salah masuk. Di sini ruang pemeriksaan gigi. Untuk pemeriksaan ginekologi, ruangnya di sebelah kanan dari ruang ini", kata dokter gigi.

"Saya yakin tidak salah masuk. Kemarin Dokter yang memasang gigi palsu suami saya, sekarang saya minta Dokter untuk mengeluarkannya".



Filosofi




Agus yang cenderung pendiam sangat gugup menghadapi kencan pertamanya. Ia lalu bertanya kepada sahabatnya,


"Aku takut kalau nanti komunikasinya tidak lancar. Bagaimana sih cara menyiasatinya?",

"Perempuan itu paling suka kalau diajak ngobrol soal keluarga, makanan dan hal-hal yang berbau filsafat. Coba deh, pasti kencanmu menyenangkan",saran sahabatnya.

Agus pun dengan lebih percaya diri pergi berkencan. Sayangnya begitu
saling menanyakan apa kabar, keduanya langsung terdiam. Kebisuan terus berlanjut.

Teringat saran sahabatnya, Agus bertanya teman kencannya, "Kamu punya kakak?",

"Tidak".

Terdiam lagi. Agus mencoba topik kedua, "Kamu suka masakan Padang
nggak?".

"Nggak".

Agus serasa mati kutu. Lalu ia teringat topik ketiga. Mencoba sesuatu yang filosofis, Agus bertanya, "Seandainya kamu punya kakak, kira-kira ia suka
masakan Padang nggak ya.....?".





Sahabat baik




Seorang teman kantor telah beberapa kali memberitahu Bimo kalau istrinya berselingkuh dengan sahabat Bimo.


Melihat Bimo seperti tidak percaya dengan omongannya, suatu hari si
teman berkata, "Bim, kamu pulang deh sekarang. Kamu pasti akan memergoki istrimu lagi bermesraan dengan sahabatmu".

Bimo pun pulang untuk membuktikannya. Beberapa saat kemudian ia telah kembali dengan wajah lebih cerah, tampak lega.

"Bagaimana Bim?", tanya temannya.

"Ngaco kamu. Dia bukan sahabatku. Kenal aja tidak, bahkan melihatpun
baru tadi.....".

Berjudi

Polisi menggerebek sebuah rumah dan menangkap tiga lelaki yang sedang bermain kartu. Mereka dibawa ke kantor polisi dan ditanyai oleh petugas.

"Kamu tadi sedang berjudi kan?", tanya petugas kepada lelaki pertama.

"Tidak Pak, sumpah mati saya tidak berjudi", jawab lelaki pertama.

Polisi beralih kepada lelaki kedua dan bertanya, "Kamu tadi sedang
berjudi kan?",

"Tidak Pak. Sumpah, saya tidak pernah berjudi", jawab lelaki kedua.

Kepada lelaki ketiga, polisi mengajukan pertanyaan yang sama, "Tadi kamu berjudi kan?".

Sambil mengangkat bahu, lelaki ketiga menjawab, "Berjudi dengan
siapa.....?".



Antara Jakarta - Sydney




Dalam sebuah perjalanan pesawat dari Jakarta ke Sydney, seorang

pramugari ketika sedang melayani minuman, secara tak sengaja menumpahkan air minum ke pangkuan seorang wanita Indonesia.

Seorang pramugara lain (Chief Flight Attendance's) membantu rekannya
untuk mengatasi persoalan itu.

Sang wanita dengan galaknya menghardik (dalam
bahasa inggeris):
"YOU DON'T FOLLOW MIX!. YOUR CHILDREN FRUIT STUPID DOESN'T PLAY!".
Pramugara itu terperangah, tidak mengerti bahasa yang sedemikian ruwet ini.

Tahukah anda terjemahan bahasa indonesia-nya?.
Terjemahannya adalah "JANGAN IKUT CAMPUR!. ANAK BUAHMU BODOHNYA BUKAN MAIN !"


Orang Batak ke Yogya




Ginting, seorang profesional asal Medan yang agak tuli baru pertama kali datang ke Jogja. Pada suatu hari ia ingin sekali minum minuman khas daerah Jogja, yaitu dawet (cendol).


Ginting: "Mbak, beli dawetnya!"
Mbak: "Sampun telas mas!" (udah habis mas!)

Ginting: "Iya, memang harus pake gelas...!"
Mbak: "Mboten wonten mas!" (ngga ada mas!)

Ginting: "Betul, memang saya suka pake santen..."
Mbak: (Dengan nada kesal) "Dasar sinting !!!"

Ginting: "Lho, koq tau nama saya Ginting...?"
Mbak: (Tambah kesal) "Dasar wong edan!"

Ginting: "Wah, mbak betul lagi..saya memang dari Medan!"
Mbak: (Sambil menggerutu) "Dasar wong ora duwe otak..!!"(Dasar orang nggak punya otak)

Ginting: "Benar, benar saya memang orang Batak !"
Mbak: "Iki wong budeg ya....!!!!" (ini orang budeg ya...!!!)

Ginting: "Selain cendol saya memang suka gudeg."
Mbak: "Sampeyan kurang kerjaan to?"

Ginting:"Benar sekali mbak, teman-teman saya memang semua kurang
kerjaan, e-mail kayak gini ini juga dibaca sampai habis !"