Friday, February 18, 2005

EDISI 49 : 18 FEBRUARI 2005

Bill Gates & Dilema Surga Neraka

Bill Gates meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Ia mendapatkan dirinya
berada di sebuah tempat. Tuhan berada di sana dan berkata, "Baiklah,
Bill, Saya benar2 bingung dengan panggilan ini. Saya tidak begitu yakin,
apakah saya harus mengirimkan kamu ke neraka atau ke surga. Karena saya
lihat, kamu sudah membantu masyarakat dengan meletakkan komputer di setiap
rumah hampir diseluruh dunia dan menciptakan Windows 2000 yang sangat
menakjubkan itu. Akan saya perbuat sesuatu yang belum pernah saya lakukan
sebelumnya. Khusus untuk kasus ini, saya akan memberikan kebebasan
kepadamu untuk memutuskan dimana kamu ingin tinggal."
Bill menjawab, "Baik, terima kasih Tuhan. Tapi apa bedanya antara surga dan
neraka itu?" Tuhan berkata, "Saya mengijinkan kamu untuk mengunjungi
keduanya dahulu supaya kamu lebih mudah mengambil keputusan". "Oke. Kalau
begitu, saya coba melihat neraka dulu."
Kemudian Bill pergi ke neraka. Ternyata ia melihat bahwa neraka merupakan
tempat yang sangat indah, bersih dengan pantai pasir putihnya disertai air
yang bening. Dan terdapat ribuan wanita cantik yang berlarian, berenang,
bermain air, tertawa riang gembira. Matahari pun bersinar cerah dengan
suasana yang sejuk dan nyaman, sempurna sekali. Bill tampak sangat
senang. "Wow, luar biasa!!! Indah sekali di sana!!", katanya kepada Tuhan,
"Kalau neraka saja seperti itu, saya ingin sekali melihat surga!"
"Baik," kata Tuhan. Segera mereka pergi ke surga untuk melihat suasana
di sana. Bill melihat surga yang berada di tempat tinggi dengan diliputi
awan2x. Berlaksa-laksa malaikat sedang bermain harpa dan bernyanyi. Dia
merasa damai melihat suasana di surga tapi dia tidak tampak bergairah
seperti ketika melihat neraka.
Bill berfikir sejenak, dan akhirnya mengambil keputusan. "Hmm, saya
pikir...saya akan betah tinggal di neraka, Tuhan." dia berkata kepada
Tuhan."Baiklah, kalau begitu," jawab Tuhan, "sesuai dengan keinginanmu."
Kemudian Bill Gates pergi dan tinggal di neraka. Dua minggu kemudian,
Tuhan ingin melihat keadaan sang Jutawan, Bill Gates, ini untuk memastikan
keadaannya baik2x saja dan apa yang sedang dilakukan. Ketika Tuhan sampai
di neraka, Ia menemukan Bill sedang berada di lorong yang gelap dan
berteriak di tengah2X api yang menyala-nyala. Ia merasa terbakar dan
tersiksa. "Bagaimana keadaanmu, Bill?", Tuhan bertanya. Bill menjawab
dengan suara yang berat, penuh penderitaan dan tak berpengharapan.
"Sangat mengerikan,Tuhan Ini tidak sama seperti apa yang saya lihat
kemarin. Dimana pantai berpasir putih, wanita2x cantik yang dulu ada di
sini itu??
Apa yang terjadi Tuhan??"
Tuhan berkata, "Oh Itu kan hanya screen saver, Bill!"

CINTA PILIH TEBU

Bahwa sebenarnya, manusia itu tidak ada yang sempurna

Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa yakin bahwa Tuhan pasti akan memberikan seorang perempuan yang sangat cantik dan sempurna pula untuk pasangan hidupnya. Maka ia pun berkeliling ke seluruh pelosok untuk mencari jodohnya.

Kemudian sampailah ia di sebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yang mempunyai tiga orang anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung mana yang paling sempurna. Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si lelaki pun setuju.

Hari pertama ia pergi dengan anak perempuan yang sulung. Ketika pulang, ia berkata kepada si petani, "Anak sulung bapak mempunyai satu cacat kecil, yaitu telinga kirinya lebih besar dari telinga kanannya."

Hari berikutnya ia pergi dengan anak perempuan yang kedua dan ketika pulang, ia berkata, "Anak kedua bapak juga mempunyai cacat kecil yaitu matanya agak juling."

Akhirnya, pergilah ia dengan anak perempuan yang bungsu. Begitu pulang, ia dengan gembira mendatangi si petani, "Inilah yang saya cari. Ia benar-benar sempurna."

Lalu menikahlah si lelaki dengan anak perempuan yang bungsu. Sembilan bulan sepuluh hari kemudian si istri melahirkan. Dengan penuh kebahagiaan, si lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek.

Ia menemui bapak petani dan bertanya, "Kenapa bisa terjadi seperti ini, pak? Anak bapak cantik dan saya tampan. Kenapa anak saya bisa sejelek itu?"

Si petani menjawab, "Anak bungsu mempunyai satu cacat kecil yang tidak terlihat olehmu di waktu kencan pertamamu dengan dia. Waktu itu ia sudah hamil duluan..................."



Balas Dendam

Seorang gadis, hitam manis, duduk di sebuah bar.
"Permisi, boleh saya mentraktir anda minum?", tawar seorang laki2x
muda menghampirinya.
"Apa? Ke hotel?", teriak si gadis.
"Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman......"
"Kau meminta aku menemanimu ke hotel?", teriak si gadis lebih keras.
Merasa ditolak, dengan perasaan malu, laki2x muda itu beringsut dan
duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatap laki2x itu dengan
sinis dan mencibir.
Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki2x muda itu.
"Maafkan saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang
mahasiswa psikologi yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di
situasi yang
tidak dikehendakinya."

Si laki2 tadi menatap dengan tampang dingin.
Kemudian berteriak dengan amat kerasnya,
"Berapa? Dua ratus ribu??!!!"
???????!!!!!!!

Siapa Gerangan-1 ?

Joni pergi ke sebuah bar.Melihat ada seorang perempuan cantik sendirian, dia pun menghampirinya dan mengajaknya ngobrol. Setelah berbincang sana-sini, si perempuan mengajak Joni ke apartemennya.Begitu memasuki kamarnya, Joni melihat ada foto seorang lelaki di atas meja dekat tempat tidur. Merasa kuatir, dia bertanya, "Itu suamimu?"
"Bukan," jawab si perempuan.
"Atau kakakmu?"
"Juga bukan."
"Jadi pasti pacarmu."
Dengan tetap menggeleng, si perempuan berkata,
"Bukan. Itu fotoku sebelum operasi ganti kelamin."

Siapa Gerangan-2 ?

Setelah mengawini seorang perempuan muda yang sangat cantik, seorang kakek-kakek berusia 90 tahun dengan bangga bercerita kepada dokternya bahwa istrinya sedang hamil. Sambil menahan perasaan, sang dokter berkata,
"Kakek, Saya punya sebuah cerita. Seorang lelaki dungu pergi berburu, tetapi karena dungunya ia malahan membawa payung, bukannya senapan. Nah, di tengah hutan ia dihadang oleh seekor beruang besar. Kemudian ia menodongkan payungnya, menembak si beruang, dan beruang itu mati seketika".
"Mustahil!!!" potong si kakek. "Pasti ada orang lain yang menembak beruang itu!" teriaknya lagi.
"Tepat sekali," jawab si dokter sambil memandang sang kakek dengan prihatin.